
“ semuanya sudah berubah, Bunda?”
Kami hanya duduk dengan beribu diam melihat sang jago merah melalap sejengkal demi sejengkal tempat tinggal kami. Bunda hanya menangis, diam seribu kata. Tak satu katapun yang dapat ia katakan, kecuali hanya menangis, dan membersihkan air matanya yang terus mengalir dengan jilbab panjang yang ia kenakan. Ku tak tau mengapa Tuhan menghapus...